Berparas Manis Tapi Mereka Yakni Pembunuh Berdarah Dingin

Bagi seorang pria, seorang perempuan mempunyai nilai lebih kalau wajahnya cantik. Seorang perempuan yang mempunyai wajah anggun tentu lebih menarik dipandang. Ada pula anggapan bahwa kalau wajahnya cantik, maka baik pula lah hatinya. Namun ternyata anggapan tersebut salah, karena ada perempuan yang wajahnya cantik, namun ternyata tidak demikian halnya dengan hatinya. Mereka menyia-nyiakan wajah anggun mereka dengan menjadi pembunuh berdarah dingin. Tanpa ragu mereka akan membunuh siapa pun, termasuk kekasihnya sendiri, bahkan suami atau bayi, tanpa ada rasa penyesalan dalam dirinya. Contohnya menyerupai beberapa wanita cantik berikut ini.

Mindy Sanghera

 seorang perempuan mempunyai nilai lebih kalau wajahnya anggun Berparas Cantik Tapi Mereka Adalah Pembunuh Berdarah Dingin

Harmohinder Sanghera, atau dikenal dengan nama lain Mindy Sanghera, yakni seorang mahasiswi jurusan kedokteran gigi di Birmingham University, Inggris. Jika dilihat dari fotonya,  Mindy terlihat menyerupai perempuan anggun yang kalem dan baik hatinya. Kenyataannya, Mindy mendekam di Penjara Foston Hall di Derbyshire, Inggris, karena sudah bersalah melaksanakan pembunuhan. Dia pun diganjar sanksi seumur hidup.

Kasus pembunuhan yang dilakukan Mindy itu terjadi pada tahun 2007 di Bury, Greater Manchester. Saat itu, umur Mindy masih 23 tahun. Pada tahun tersebut, Mindy diketahui membunuh seorang perempuan berjulukan Sana Ali yang berusia 17 tahun. Mindy membunuh Sana dengan cara menikamnya memakai pisau dapur sepanjang 17 cm hingga Sana meninggal. Saat meninggal, Sana sedang hamil 11 minggu. Sana merupakan istri dari seorang pengusaha kaya, Sair Ali, sementara Mindy yakni selingkuhan Sair. Mindy tega membunuh Sana karena cemburu pada Sair yang lebih menentukan Sana dibandingkan dirinya.

Tujuh tahun kemudian, tahun 2014, tampaknya ada harapan untuk Mindy dapat bebas dari penjara. Ternyata, tuduhannya menusuk Sana sebanyak lebih dari 40 kali tak terbukti secara forensik. Selain itu, Mindy juga mengaku mendatangi rumah Sana hanya untuk memberitahu ihwal perselingkuhan suaminya. Mindy bersaksi bahwa ketika itu Sana masih hidup, bahkan Sana sendiri yang membukakan pintu depan rumahnya semoga Mindy dapat pulang. Kemungkinan, Sana dibunuh oleh orang lain, bukan Mindy. Hingga sekarang masih belum ada perkembangan lebih lanjut mengenai perkara ini. Selama belum ada bukti yang dapat membebaskan Mindy, beliau tetap dianggap sebagai pembunuh Sana.

Amber Hilberling

 seorang perempuan mempunyai nilai lebih kalau wajahnya anggun Berparas Cantik Tapi Mereka Adalah Pembunuh Berdarah Dingin

Jika Mindy Sanghera didakwa atas pembunuhan memakai senjata tajam, maka beda halnya dengan Amber Hilberling ini. Amber Hinderling, 22 tahun, menjadi pelaku pembunuhan suaminya sendiri, Joshua Hilberling. Kasus ini terjadi pada tanggal 7 Juni 2011. Saat itu, Joshua yang berusia 23 tahun, ditemukan tewas sesudah terjatuh dari lantai 25 di gedung apartemennya di Tusla, Oklahoma. Rupanya, tewasnya Joshua itu bukan karena kecelakaan, melainkan didorong oleh Amber, istrinya sendiri.

Joshua dan Amber diketahui merupakan pasangan pengantin baru. Namun, kebahagiaan pengantin gres yang harusnya dirasakan mereka sudah menemui rintangan. Padahal, ketika itu Amber sudah hamil 7 bulan. Mereka tampaknya menemui perbedaan kepribadian, dan mengakibatkan perselisihan. Diduga hal itulah yang menjadi motif pembunuhan Joshua. Karena kesal, Amber pun mendorong Joshua dari apartemennya. Dalam pengadilan, Amber mengaku perbuatannya itu yakni perjuangan melindungi diri, karena selama perselisihan, sempat terucap keinginan untuk bercerai. Setelah itu Joshua berusaha untuk menyerang Amber. Atas perbuatannya, Amber pun harus dieksekusi penjara selama 25 tahun. Tragisnya, 5 tahun kemudian, tahun 2016, Amber ditemukan tewas gantung diri di penjara tempatnya mendekam.

Jodi Arias

 seorang perempuan mempunyai nilai lebih kalau wajahnya anggun Berparas Cantik Tapi Mereka Adalah Pembunuh Berdarah Dingin

Kasus Jodi Arias ini sempat menjadi info nasional dan bikin heboh di Amerika Serikat. Jodi sendiri dilihat dari fotonya merupakan perempuan yang menarik, meski demikian, ternyata beliau yakni seorang pembunuh yang tega membunuh orang lain. Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Jodi ini terjadi pada tahun 2008. Korbannya berjulukan Travis Alexander, seorang motivator berusia 30 tahun yang cukup terkenal, dan juga suami dari Jodi. Saat itu, Travis ditemukan tewas di kamar mandi, tanpa pakaian. Travis tewas karena tembakan yang mengenai mata kanannya, dan juga luka tikam sebanyak lebih dari 20 kali, serta lehernya digorok dari indera pendengaran ke telinga.

Motif pembunuhan ini ternyata yakni cemburu, karena Travis tertangkap berair bekerjasama dengan perempuan lain yang menderita gangguan psikis. Jodi memang dilaporkan mempunyai kelainan dalam mengontrol emosinya, sehingga tak heran kalau beliau jadi emosional begitu mengetahui suaminya bekerjasama dengan perempuan lain, hingga kesudahannya membunuh dengan cara yang keji.

Awal pertemuan Travis dan Jodi yakni ketika Travis menghadiri sebuah pesta pada tahun 2006. Setelah pesta itu, korelasi mereka semakin dekat. Jodi semakin sering tiba ke apartemen Travis, dan tak jarang mereka menghabiskan malam bersama. Mereka sangat menikmati kebersamaan mereka, mereka layaknya sepasang muda dan mudi yang tengah jatuh cinta. Akhirnya, mereka resmi menikah pada tahun 2007. Hubungan mereka ternyata tak berjalan baik, karena pada pertengahan tahun 2008, terjadilah perkara pembunuhan Travis. Pada Mei 2013, Jodi dinyatakan bersalah dan dijatuhi sanksi mati dengan tuduhan pembunuhan tingkat pertama.

Megan Martzen

 seorang perempuan mempunyai nilai lebih kalau wajahnya anggun Berparas Cantik Tapi Mereka Adalah Pembunuh Berdarah Dingin

Siapa yang tak tertarik dengan wajah yang cantik, apalagi menyerupai Megan Martzen ini? Ternyata, di balik wajah cantiknya, beliau yakni pembunuh berdarah dingin, yang tega menghabisi nyawa seorang bayi yang masih berusia 17 bulan. Megan Martzen yakni seorang baby sitter berusia 22 tahun. Bukannya menjaga bayi dengan baik semoga tak terjadi apa-apa, namun justru hal sebaliknya yang dilakukan oleh Megan. Megan diketahui membunuh bayi 17 bulan berjulukan Ella VanLeeuwen pada tahun 2009 di Fresno, California, Amerika Serikat. Ella meninggal dunia akhir luka fatal akhir benda tumpul di pecahan kepala dan perut.

Awalnya, beliau menyangkal bahwa luka yang diderita Elle bukan karena dipukul, namun karena terjatuh dari kawasan tidurnya. Menurut Megan, beliau ketika itu sedang bekerja di laptopnya dan ingin mengambil pulpen ketika Ella terjatuh. Namun, sesudah beberapa lama, tepatnya 14 bulan, beliau mengaku bahwa dialah yang memukul Elle dengan sengaja hingga kesudahannya meninggal. Dia pun dijatuhi sanksi penjara. Setelah berada di penjara selama 52 hari, Megan yang ketika itu juga sedang hamil pun bebas karena dapat membayar dendanya.

Estibaliz Carranza

 seorang perempuan mempunyai nilai lebih kalau wajahnya anggun Berparas Cantik Tapi Mereka Adalah Pembunuh Berdarah Dingin

Tentunya, dapat mempunyai anak yakni harapan semua pasangan suami istri untuk melengkapi kebahagiaan mereka. Namun, bagaimana kalau salah satunya ternyata divonis tak dapat mempunyai anak? Siapa sangka, kalau tak dapat mempunyai anak rupanya dapat berujung pada kematian. Hal ini terjadi pada pasangan ini, di mana sang istri membunuh suami karena tak dapat mempunyai anak.

Adalah Estibaliz Carranza, seorang perempuan anggun berdarah Meksiko-Spanyol yang membunuh suaminya dengan cara yang kejam pada tahun 2008. Sang suami, Holger Holz, diklaim tak dapat memperlihatkan anak, dan lalu dibunuh dengan cara ditembak. Tak cukup dengan ditembak saja, Estibaliz bahkan memutilasi mayit suaminya itu dengan gergaji dan potongan badan suaminya dimasukkan ke dalam kulkas di bawah tanah. Kulkas itu berada sempurna di bawah toko es krim miliknya.

Ternyata, korban dari Estibaliz bukan hanya Holger saja. Dua tahun sesudah perkara tersebut, Estibaliz kembali melaksanakan hal yang sama pada kekasih barunya, Manfred Hinterbenger. Estibaliz tega menghabisi kekasih barunya dengan cara menembaknya ketika sedang tidur. Lagi, Estibaliz memutilasi badan Manfred dan lalu dimasukkan ke dalam kulkas di bawah tanah. Namun, kejahatannya itu terbongkar ketika salah satu pegawai toko es krim itu menemukan mayit di bawah tanah dan memanggil polisi. Estibaliz pun ditangkap dan dipenjara pada tahun 2012. Diketahui, Estibaliz memang menderita gangguan mental, dan dapat saja melaksanakan pembunuhan lagi kalau tak ditangkap.

Itulah para perempuan cantik, namun ternyata yakni seorang pembunuh berdarah dingin. Karena hal inilah, sebaiknya kebaikan hati seorang perempuan bukan hanya diukur dari kecantikan saja, daripada harus berakhir dengan kematian.

referensi
https://www.theguardian.com/uk/2007/nov/30/ukcrime.davidward
https://www.manchestereveningnews.co.uk/news/greater-manchester-news/woman-who-stabbed-lovers-pregnant-7918398
https://www.thesun.co.uk/news/2686937/women-who-kill-amber-hilberling-channel-4/
http://dunia.inilah.com/read/detail/1991995/jodi-arias-pembunuh-yang-hebohkan-amerika
http://kisahhorror.tumblr.com/post/43004388233/waytodie-mantan-kekasihku
https://www.therichest.com/shocking/15-chilling-photos-of-child-killer-megan-martzen/
http://style.tribunnews.com/2017/01/23/suami-tak-bisa-berikan-anak-wanita-cantik-ini-lakukan-sesuatu-yang-sangat-mengerikan

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Berparas Manis Tapi Mereka Yakni Pembunuh Berdarah Dingin"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel