Manusia Yang Pernah Mengaku Dirinya Sebagai Yang Kuasa

Di Indonesia kebebasan beragama telah disebutkan dalam Pancasila urutan pertama yang mana artinya negara kita sangat menjunjung tinggi Ketuhanan yang Maha Esa dan sanggup hidup rukun satu sama lain saling mengenal. Kebebasan beragama tentu semuanya telah diatur dalam aturan pada agama masing-masing dan kita tentu harus patuh pada-Nya.

Terlepas dari Tuhan yang maha kuasa tentu kita sebagai insan tidak sanggup menandingi dan segala ciptaan-Nya. Namun di beberapa belahan dunia ada yang percaya dan tidak, serta yang lebih parah lagi ada yang dengan tegas menyatakan bahwa mereka yakni Tuhan serta membuat sekte agama sendiri dengan banyak sekali macam alasan dan tujuan. Mereka yang mengaku sebagai Tuhan ini hebatnya bisa mengumpulkan pengikut yang tidak sedikit dan bersedia memperlihatkan hidup mereka untuk mengabdi kepada orang-orang ini. Melengkapi artikel sebelumnya orang yang pernah mengaku dirinya yakni Tuhan, berikut kami sajikan info unik terkait lainnya

Wayne Bent

 Di Indonesia kebebasan beragama telah disebutkan dalam Pancasila urutan pertama yang mana Manusia Yang Pernah Mengaku Dirinya Sebagai Tuhan

Lord Our Righteousness Church, kadang kala dikenal Strong City, yakni komunitas agama di Clayton, Union County, New Mexico. Sekte ini berawal dari kelompok dengan pengikut sekitar delapan puluh orang yang bermigrasi ke kawasan itu dari Sandpoint, Idaho pada tahun 2000. Pada tahun 2008, komunitas ini hanya terdiri sekitar lima puluh orang.

Pemimpinnya Wayne Curtis Bent, lahir 18 Mei 1941, dikenal sebagai Michael Travesser ketika di dalam gereja miliknya. Bent, dulunya seorang pendeta Advent, meninggalkan denominasinya dengan orang-orang yang mempunyai pikiran ibarat itu pada tahun 1987 dan semenjak itu menyebut gereja itu sebagai salah satu "putri dari pelacur besar" yang dikutuk dalam kitab Wahyu. Bent mengklaim bahwa, Tuhan menyampaikan kepadanya, "Kamu yakni Mesias." Bent semenjak itu menyatakan, "Aku yakni perwujudan Tuhan. Aku yakni ilahi dan kemanusiaan yang disatukan."

Seorang mantan pengikutnya menuduh bahwa Bent menyampaikan kepada jemaatnya bahwa "Tuhan menyampaikan kepadanya bahwa ia harus tidur dengan tujuh perawan," termasuk anak perempuan anggota itu sendiri, yang gres berusia 14 dan 15 tahun, meskipun penyelidikan lebih lanjut menemukan bahwa tuduhan ini tidak benar. Dua anak kecil, satu-satunya saksi negara terhadap fakta-fakta di persidangan, keduanya bersaksi di persidangan primer, dalam persidangan berikutnya dan dengan pernyataan tertulis, bahwa Bent tidak pernah menyentuh mereka secara seksual dengan cara apa pun, dan menegaskan bahwa tuduhan terhadapnya tidak berdasar.

Sang ayah, John Sayer, terus mengizinkan putrinya yang paling kecil untuk tinggal di Strong City, sementara yang tertua menentukan untuk tidak kembali. Meskipun ia meninggalkan kompleks itu bersama istri dan anak-anaknya sesudah menjadi anggota gereja selama enam belas tahun, Sayer kembali dengan putrinya yang berusia 14 tahun ke kompleks pemujaan itu untuk kedua kalinya. Menurut Sayer, ia yakni salah satu dari tiga anak di anak-anak yang dibawa ke tahanan negara untuk proteksi mereka sendiri pada bulan April 2008.

Seorang juru bicara Departemen Anak-anak, Pemuda, dan Keluarga Negara Bagian New Mexico menyampaikan bahwa tiga dewasa kecil diambil dari kompleks itu hari-hari sesudah sebuah pemeriksaan dilakukan pada 22 April 2008. Sahabat anehdidunia.com hakim negara yang mendengar kasus ini telah mengeluarkan perintah pembungkaman, dan pejabat negara tidak memperlihatkan rincian lebih lanjut dari penyelidikan.

Dua ahad sesudah anak-anak dilepas dan perintah pembungkaman di tempatnya, Bent ditangkap oleh Polisi Negara Bagian New Mexico. Tuduhan itu berisi tiga tuduhan yaitu kontak seksual kriminal dengan anak di anak-anak dan tiga tuduhan berkontribusi terhadap kenakalan anak di bawah umur. Usia dan jenis kelamin anak-anak dalam tahanan negara diumumkan: seorang anak laki-laki berusia 16 tahun (tidak ada tuduhan pelecehan diajukan sehubungan dengan anak laki-laki itu), seorang gadis berusia 16 tahun dan seorang gadis berusia 13 tahun. Dia ditahan dengan jaminan $ 500.000 dengan dakwaan yang dijadwalkan pada 8 Mei 2008. Setelah dakwaan, hakim mengurangi jaminan menjadi $ 55.000; pada 9 Mei, namun ia tetap dipenjara.

Inri Cristo

 Di Indonesia kebebasan beragama telah disebutkan dalam Pancasila urutan pertama yang mana Manusia Yang Pernah Mengaku Dirinya Sebagai Tuhan

Inri Cristo yakni seorang laki-laki Brasil berusia 66 tahun telah menghabiskan 35 tahun untuk mengkhotbahkan firman Tuhan, alasannya ia percaya ia yakni reinkarnasi Yesus. Inri Cristo mempunyai 'ratusan pengikut' dari seluruh dunia, termasuk Inggris, dan Prancis, beberapa di antaranya tinggal bersamanya di kompleks 'gereja' di luar Brasilia. Sejak 1979 ia telah bepergian ke 27 negara untuk membuatkan firmannya, namun pandangannya yang kontroversial telah membuatnya dikeluarkan dari Amerika Serikat, Inggris dan Venezuela.

Sebagian besar murid yang tinggal di gerejanya - kebanyakan perempuan - telah mengikuti Inri selama beberapa dekade, yang tertua, Abevere, 86 tahun, telah mengikutinya selama 32 tahun. Murid nya yang paling muda kini berusia 24 tahun dan pertama kali bertemu Inri ketika ia gres berusia dua tahun.

Mengaku sebagai Yesus yang terlahir kembali ia bahkan mengambil nama Inri, yang berasal dari kependekan latin yang dikatakan telah ditulis di salib selama penyaliban Yesus, dan singkatan Iesus Nazarenus, Rex Iudaeorum, atau dalam bahasa Inggris: Jesus the Nazarene, King of the Jews' and Cristo, yang berarti Christ. Sahabat anehdidunia.com pakaiannya mengikuti ibarat Yesus dan berpandangan yang tidak bersifat ortodoks perihal kapitalisme, pengguguran dan bahkan Natal telah membuatnya ditahan oleh polisi lebih dari 40 kali.

Inri menyampaikan ia pertama kali mendapat 'wahyu' bahwa ia yakni Kristus selama puasa agama di Santiago, Chili, pada tahun 1979. Sejak kecil ia telah mengikuti bunyi yang besar lengan berkuasa yang 'berbicara di dalam kepalanya' tetapi hanya pada kesempatan inilah ia menyampaikan kepadanya: 'Aku yakni ayahmu. Tuhan Abraham, Ishak, dan Yakub. "

Dia kini menjalankan gerejanya sendiri yang bernama, 'Soust' (Suprema Ordem Universal da Santmssima Trindade), yang terletak di sebuah lahan pertanian subur di luar Brasilia, ibu kota Brasil, yang ia sebut 'Yerusalem Baru'. Dia dan pengikutnya hidup dengan buah-buahan lokal ibarat pisang, alpukat dan mangga, serta kebun sayur. Ada juga kapel di mana Inri berbicara kepada para pengikutnya setiap Sabtu pagi dan sebuah sangkar anjing untuk anjing-anjing yang menjaga kompleks.

Marshall Applewhite

 Di Indonesia kebebasan beragama telah disebutkan dalam Pancasila urutan pertama yang mana Manusia Yang Pernah Mengaku Dirinya Sebagai Tuhan

Pemimpin kultus dan profesor Marshall Herff Applewhite lahir pada 17 Mei 1931, di Spur, Texas. Bersama Bonnie Nettles, Marshall Herff Applewhite membuat kultus religius yang dikenal sebagai Heaven's Gate yang ditarik dari fiksi ilmiah serta kitab suci. Pada tahun 1997, ia memimpin pengikutnya untuk bunuh diri dengan keinginan diangkut ke pesawat ruang angkasa yang bepergian dengan komet Hale-Bopp.

Dua tahun lalu Applewhite bertemu Bonnie Lu Nettles, seorang perawat yang mempunyai pengetahuan Bibel yang besar lengan berkuasa serta minat dalam hal-hal rohani yang lebih tidak biasa. Mereka lalu memutuskan bahwa mereka yakni "The Two" yang disebutkan dalam Kitab Wahyu dan bahwa mereka sedang dalam misi rohani yang penting. Applewhite dan Nettles menghabiskan berbulan-bulan di jalan, berkeliaran di seluruh negeri.

Pada tahun 1975, mereka menarik sekitar 20 pengikut sesudah pertemuan di Oregon, yang menarik perhatian info nasional. Applewhite dan Nettles juga merupakan subjek dari sebuah buku tahun 1976 berjudul U.F.O. Missionaries Extraordinary. Kelompok ini bereksperimen dengan beberapa diet dan seks yang tidak biasa, minum dan merokok dihentikan (beberapa anggota pria, termasuk Applewhite, lalu dikebiri.) Berbohong dan melanggar aturan dianggap pelanggaran besar. Keseragaman juga penting bagi Applewhite dan Nettles, semua anggota menggunakan pakaian longgar dan mempunyai rambut pendek yang intinya untuk menutupi gender dan seksualitas.

Pada tahun 1980-an, kelompok itu pindah ke dalam rumah, menyewa rumah di beberapa daerah, termasuk kawasan Dallas. Beberapa anggota bahkan mulai mendapat pekerjaan di dunia luar menggunakan nama palsu. Applewhite mengalami pukulan dahsyat pada 1985 ketika Nettles meninggal alasannya kanker. Sahabat anehdidunia.com dia telah kehilangan pasangannya di dalam perjuangan spiritualnya dan mengalami kejang-kejang.

Penemuan komet Hale-Bopp pada tahun 1995 menarik minat Applewhite. Dia melihat komet sebagai tanda bahwa sebuah kapal antariksa tiba untuk membawa mereka ke Tingkat Berikutnya. Pada tahun 1996, kelompok ini mengoperasikan bisnis komputer yang sukses dan tinggal di lingkungan pribadi di Rancho Sante Fe, California. Mereka juga menghasilkan lebih banyak video yang mendorong orang lain untuk pergi bersama mereka, ia menyampaikan itu yakni "kesempatan terakhir untuk mengevakuasi Bumi sebelum didaur ulang."

Ketika komet Hale-Bopp semakin mendekati Bumi pada tahun 1997, Applewhite dan para pengikutnya bersiap untuk keluar dari dunia ini. Pada 21 Maret, mereka makan malam terakhir di restoran, semuanya memesan yang sama: periuk kalkun, cheesecake dengan blueberry dan es teh. Satu atau dua hari kemudian, ketika komet itu paling erat ke planet, Applewhite dan para pengikutnya bunuh diri dengan minum adonan vodka dan barbiturat.

David Koresh

 Di Indonesia kebebasan beragama telah disebutkan dalam Pancasila urutan pertama yang mana Manusia Yang Pernah Mengaku Dirinya Sebagai Tuhan

David Koresh (lahir di Vernon Wayne Howell; 17 Agustus 1959 - 19 April 1993) yakni pemimpin dari sekte Cabang Daud, yang meyakini dirinya sebagai nabi terakhir. Koresh berasal dari latar belakang keluarga disfungsional dan merupakan anggota, dan lalu menjadi seorang pemimpin, dari Shepherd's Rod, sebuah gerakan reformasi yang dipimpin oleh Victor Houteff yang muncul dari dalam Seventh-day Adventist Church. Koresh bergabung dengan kelompok spiritual yang berbasis di Mount Carmel Center di luar Waco, Texas, di mana kelompok itu mengambil nama " Branch Davidians". Di sini ia bersaing untuk mendominasi dengan pemimpin lain berjulukan George Roden, hingga Roden dipenjara alasannya membunuh tentangan lain.

Pada tahun 1983, Koresh mulai mengklaim karunia nubuatan. Hal ini dispekulasikan oleh David Thibodeau dalam bukunya di tahun 1999, A Place Called Waco, bahwa ia mempunyai kekerabatan seksual dengan Lois Roden, nabiah dan pemimpin sekte, yang ketika itu berusia 65 tahun, kesannya mengklaim bahwa Tuhan telah menentukan ia untuk menjadi seorang ayah bagi anak dengan dirinya, yang akan menjadi sang Terpilih. Sahabat anehdidunia.com pada tahun 1983, Lois Roden memungkinkan Koresh untuk mulai mengajarkan pesannya sendiri, yang disebut "The Serpent's Root," yang mengakibatkan kontroversi dalam grup. Putra Lois Roden, George Roden dimaksudkan akan menjadi pemimpin kelompok berikutnya dan menganggap Koresh seorang pengganggu.

Ketika Koresh mengumumkan bahwa Tuhan telah memerintahkannya untuk menikah dengan Rahel Jones (yang lalu menambahkan Koresh ke namanya), ada ketenangan walau singkat di Mount Carmel Center, walau itu hanya sementara. Dalam kudeta berikutnya, George Roden, yang mengaku mendapat pertolongan lebih banyak didominasi kelompok, memaksa Koresh dan kelompoknya pergi dari daerahnya di bawah todongan senjata.

Koresh mengambil kesempatan untuk mencari penuntutan pidana Roden dengan kembali ke Mount Carmel Center dengan tujuh pengikut bersenjata yang berusaha mendapat bukti foto kejahatan itu. Kelompok Koresh ditemukan oleh Roden dan baku tembak terjadi. Ketika sheriff tiba, Roden sudah menderita luka tembak kecil dan tertembak di belakang pohon. Akibat insiden itu, Koresh dan para pengikutnya dituduh melaksanakan percobaan pembunuhan. Di persidangan, Koresh menjelaskan bahwa ia pergi ke Mount Carmel Center untuk mengungkap bukti gangguan kriminal jenazah oleh Roden. Para pengikut Koresh dibebaskan, dan dalam kasus Koresh sebuah kebohongan diumumkan.

Pada tahun 1989, Roden membunuh Wayman Dale Adair dengan pukulan kapak ke tengkorak sesudah Adair menyatakan keyakinannya bahwa ia (Adair) yakni mesias sejati. Roden dieksekusi alasannya pembunuhan dan dipenjara di rumah sakit jiwa di Big Spring, Texas. Karena Roden berutang ribuan dolar dalam pajak yang belum dibayar di Mount Carmel Center, Koresh dan para pengikutnya sanggup mengumpulkan uang dan mendapat kembali properti dimana mereka pernah diusir ketika itu.

Penangkapan dan penggeledahan surat izin oleh Biro Alcohol, Tobacco, and Firearms atau ATF sebagai bab dari penyelidikan terhadap kepemilikan senjata api dan materi peledak ilegal memprovokasi serangan tahun 1993 yang bersejarah di Center tersebut. Empat biro ATF dan enam orang pengikut David tewas dalam baku tembak selama dua jam awal, kedua pihak mengklaim pihak lain melepaskan tembakan terlebih dahulu. Pengepungan berikutnya oleh FBI hampir dua bulan berakhir ketika kawasan Center lokasi mereka dibakar, Koresh dan 79 orang lainnya ditemukan tewas sesudah kebakaran.

Sumber
https://en.wikipedia.org/wiki/Lord_Our_Righteousness_Church
https://www.dailymail.co.uk/news/article-2535168/Man-thinks-hes-Jesus-hundreds-young-women-follow-world.html
https://www.biography.com/people/marshall-herff-applewhite-236006
https://en.wikipedia.org/wiki/David_Koresh

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Manusia Yang Pernah Mengaku Dirinya Sebagai Yang Kuasa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel